MANDAILING NATAL, iNews.id - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia menjadi perbincangan utama hari ini di jagad nasional hingga Internasional. Bagaimana tidak, ditengah berkecamuknya perang diantara dua negara tersebut, presiden Jokowi dengan beraninya mengunjungi Putin dan Zelensky, dua pemimpin dunia yang sedang bersitegang.
Kunjungan Jokowi ini mendapatkan respon dari beberapa kalangan, salah satunya Direktur Maritime Strategic Center, Muhammad Sutisna.
"Lawatan Pak Jokowi ke Rusia dan Ukraina merupakan perjalanan beresiko tinggi serta keamananannya sulit diprediksi. Karena perjalanan tersebut sangatlah membahayakan bagi keselamatan seorang Kepala Negara. Namun berkat keyakinannya yang tinggi untuk membawa misi perdamaian patut untuk diapresiasi sebesar-besarnya," katanya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Menurutnya, perjalanan Jokowi, bukanlah tanpa alasan. Berangkat dari keresahan global hari ini, ketika peperangan membuat dunia semakin tidak stabil akibat pandemi berkepanjangan, ditambah lagi dengan adanya perang. Dampaknya adalah terganggunya rantai pasukan global, khususnya dalam urusan pangan dan energi.
Sutisna mengatakan atas kerja keras Jokowi yang berikhtiar untuk mendamaikan Ukraina dan Rusia, meskipun Indonesia bukan menjadi aktor utama dalam menentukan perdamaian konflik antara Ukraina dengan Rusia.
Namun, Indonesia bisa menjadi bagian dari dunia yang mendorong terjadinya perdamaian tersebut. Sehingga atas usahanya inilah Presiden Jokowi layak mendapatkan Nobel Perdamaian.
Sutisna menjelaskan bahwa pada dasarnya Nobel Perdamaian, diperuntukkan bagi individu maupun lembaga yang telah memberikan upaya terbesar dan terbaik mereka demi persaudaraan antar bangsa, penghapusan atau pengurangan penggunaan senjata, juga kampanye kongres perdamaian.
"Lalu bila kita berkaca dari syarat seseorang maupun kelompok mendapatkan nobel perdamaian, Presiden Joko Widodo sudah masuk dalam kriteria untuk mendapatkan nobel tersebut atas usahanya sebagai Kepala Negara menjadi Katalisator Perdamaian diantara dua negara yang sedang berkonflik," ungkap Sutisna.
Sutisna juga mengatakan bahwa apa yang menjadi usaha Presiden Jokowi patut diteladani oleh para pemimpin dunia lainnya. Bagaimana tidak, disaat banyak pemimpin dunia yang hanya bisa mengecam, mengutuk serta prihatin.
Lebih lanjut, ia menilai Jokowi membuktikannya dengan terjun langsung ke lapangan, merasakan kebatinan kedua belah pihak yang sedang bersitegang.
"Dimana kunjungan Pak Jokowi menjadi catatan sejarah bagi peradaban manusia, ketika hadirnya pemimpin negara seperti Pak Jokowi menjadi spirit perdamaian bagi dunia hari ini. Agar perang bisa segera dihentikan, dan dunia bisa kembali stabil serta terhindar dari krisis yang berkepanjangan," tutup Sutisna.
Editor : Abdulloh Hilmi