Madina.iNews.id - Sebagai wujud bakti kepada orang tua (birrul walidain) yang sudah meninggal, ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan. Hal tersebut juga terdapat pada banyak riwayat Hadist bahwa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam berpesan agar umatnya berbakti kepada orang tua.
Beliau bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Artinya:
"Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Berikut 9 Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal:
1. Berdoa Memohon Ampunan untuk Keduanya
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berkumpul bersama sahabat, tiba-tiba datang seseorang dari Suku Bani Salamah, lalu berkata: "Ya Rasulullah, masih adakah sisa bakti yang dapat aku lakukan sepeninggal kedua orang tuaku?"
Beliau bersabda: "Ya ada, doakan kebaikan untuk keduanya, mohonkan ampunan untuk keduanya, sambung silaturahim di keluarga keduanya yang tidak tersambung tanpa ada keduanya, dan muliakan teman-teman kedua orang tua." (HR Abu Daud)
Dalam riwayat lain disebutkan: "Jika seorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh/saliha yang mendoakannya." Berikut doa yang dapat dibaca setiap selesai sholat fardhu atau sholat sunnah:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfirli, wa li waalidayya, warham huma kama Rabbayanii shaghiiro. Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku (mendidikku) di waktu aku kecil."
2. Bersedekah dan Melunasi Utangnya
Amalan berikutnya yaitu bersedekah dan melunasi utangnya apabila memiliki utang semasa hidupnya. Dari Abu Hurairah, ada seorang laki-laki bertanya: "Sesungguhnya ayah saya telah wafat, dia meninggalkan harta tapi tidak ada wasiat. Apakah dosa-dosanya bisa terhapus jika saya bersedekah hartanya itu atas namanya?"
Rasulullah menjawab: "Ya." Dari Al-Hasan, dari Sa'ad bin 'Ubadah, dia menceritakan ibunya telah wafat, katanya: "Wahai Rasulullah, ibu saya telah wafat, apakah boleh saya bersedekah atas namanya?" Rasulullah menjawab: "Ya." Aku (Sa'ad) berkata: "Sedekah apa yang paling utama?" Rasulullah menjawab: "Menuangkan air." Al-Hasan berkata: "Maka, keluarga Sa'ad menuangkan air untuk Kota Madinah." (HR Ahmad, An-Nasa'i, dan lainnya)
Rasulullah pernah bertanya tentang jenazah seorang sahabat: "Mungkin saudara kalian ini memiliki utang?" Sahabat menjawab, "Benar, sebesar dua dinar." Maka Rasulullah pun mundur, tidak jadi menyalatinya.
Abu Qatadah berkata, "Wahai Rasulullah, 2 Dinar itu biar aku yang menanggungnya." Maka Rasulullah pun bersabda: "Dua dinar itu sekarang menjadi tanggunganmu dan wajib pada hartamu, mayit ini berlepas diri darinya." Abu Qatadah pun menjawab, "Ya." Akhirnya Rasulullah pun menyolatinya.
3. Berpuasa
Dari Ibnu 'Abbas berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shollallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah, ibu saya sudah wafat dan dia ada kewajiban puasa sebulan, apakah boleh saya qadha untuknya?"
Rasulullah menjawab: "Apa pendapatmu jika ibumu memiliki utang apakah wajib membayarnya?" Laki-laki itu menjawab: "Ya." Lalu Rasulullah menjawab: "Maka utang kepada Allah lebih patut untuk ditunaikan." (HR Al-Bukhari Muslim).
Amalan puasa ini maksudnya berpuasa atas orang tua yang wafat dan dia tidak berpuasa Ramadhan. Ada dua pendapat yang dilakukan oleh ahli warisnya yaitu:
(1) Fidyah, ini pendapat mayoritas ulama kecuali sebagian Syafi'iyah. Bagi mayoritas ulama, berpuasa jika orang tua sebelumnya bernadzar.
(2) Puasa, ini pendapat sebagian Syafi'iyyah, dan inilah yang dianggap lebih Sahih menurut
Imam An-Nawawi.
4. Menunaikan Haji
Dari Ibnu Abbas, ada seorang wanita dari Juhainah datang ke Rasulullah, dia berkata: "Ibu saya bernadzar untuk melaksanakan haji, tapi dia belum sempat haji sampai akhirnya wafat, apakah boleh saya haji untuknya?"
Nabi menjawab: "Berhajilah untuknya, apa pendapatmu jika ibumu punya utang, bukankah kamu akan membayarkannya?" (HR Al-Bukhari)
5. Sholat
Berdasarkan riwayat Ad-Daruquthni, ada seorang laki-laki berkata: "Sesungguhnya saya memiliki dua orang tua yang senantiasa saya berbuat baik kepada mereka berdua di saat hidupnya, maka bagaimana cara saya berbuat baik kepada mereka berdua setelah mereka wafat?"
Rasulullah SAW menjawab: "Sesungguhnya di antara bentuk berbakti setelah kematiannya adalah kamu sholat untuk mereka berdua bersama sholatmu sendiri, dan kamu berpuasa untuk mereka berdua bersama puasamu."
6. Membaca Al-Qur'an Amalan lain yang dapat kita lakukan adalah membaca Al-Qur'an yang pahalanya dihadiahkan untuk kedua orang tua. Hendaknya setelah membaca Al-Qur'an berdoa: "Ya Allah sampaikanlah pahala membaca Al-Quran ini kepada Fulan bin Fulan."
Apabila seorang anak melakukan ketaatan baik berupa sholat, puasa, bersedekah, membaca Al-Qur'an, insya Allah pahalanya sampai kepada orang tua yang sudah meninggal.
7. Menyambung Silaturahim dengan Kerabat atau Teman Dekatnya
Amalan lain yang dapat dilakukan adalah menyambung silaturrahim yang biasa dijaga oleh kedua orang tua. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Di antara bakti kepada kedua orang tua yang paling mulia adalah menyambung hubungan dengan orang yang dicintai ayahnya setelah ayahnya meninggal." (HR Muslim)
8.Menunaikan Janji dan Wasiat Orang Tua
Dari Malik bin Rabi'ah as-Saidi, ketika kami duduk bersama Rasulullah SAW datanglah seorang dari kabilah Bani Salamah dan bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah ada bakti yang tersisa untuk kedua orang tuaku yang dapat aku lakukan setelah mereka meninggal?" Beliau menjawab: "Ya, mendoakan mereka, menunaikan janji mereka, menyambung tali silaturahim yang pernah mereka lakukan, dan memuliakan teman mereka." (HR Abu Daud)
9. Melanjutkan Amalan Baik Keduanya
Amalan lain yang bisa kita lakukan adalah menjaga dan melanjutkan amalan baik yang dilakukan orang tua semasa hidupnya. Misalnya, jika keduanya rajin puasa sunnah, maka hidupkanlah.
Apabila keduanya gemar bersedekah untuk kaum dhuafa dan aktivitas dakwah, maka lanjutkanlah. Jika orang tua senang menghadiri majelis ilmu, maka lanjutkanlah kebiasannya.
Demikian 9 amalan yang dapat kita lakukan untuk orang tua yang sudah meninggal. Mudah-mudahan amalan ini menjadi penyebab turunnya ampunan dan rahmat Allah kepada orang tua kita. Semoga bermanfaat.
Editor : Ahmad Chairuman