JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memastikan bahwa Indonesia kompeten deteksi cacar monyet. Sekalipun kasusnya belum ditemukan, tapi kemampuan dokter dan fasilitas kesehatan tak usah diragukan.
Belum terdeteksinya cacar monyet di Indonesia, ditegaskan Dokter Spesialis Patologi Klinik, Prof. dr. Aryati, SpPK(K), bukan berarti Indonesia gagal mendeteksi keberadaan virus. Terlebih negara tetangga seperti Singapura sudah melaporkan kejadian kasus.
"Sampai saat ini memang tidak ada kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia. Ini bukan berarti upaya diagnosis lemah, tapi memang tidak ada kasusnya," kata dr. Aryati dalam webinar PB IDI, Selasa (2/8/2022).
Ditambahkan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, dr. Nelly Puspandari, SpMK, bahwa pernah ditemukan suspek cacar monyet, tapi setelah melalui pemeriksaan diagnostik lanjutan, pasien-pasien itu negatif cacar monyet.
"Pernah ada suspek, tapi tidak ada di antara mereka yang positif cacar monyet. Jadi, ya, sampai saat ini memang tidak ada kasus cacar monyet ditemukan di Indonesia," terang dr. Nelly.
Ini menandakan bahwa pemeriksaan atau tes cacar monyet sejatinya sudah bisa dilakukan di Indonesia, yang berarti Indonesia kompeten mendeteksi cacar monyet.
Lagipula, Kementerian Kesehatan sudah menunjuk 2 laboratorium nasional untuk diagnostik cacar monyet. Kedua lab tersebut antara lain Pusat Studi Satwa Primata, LPPM IPB (Bogor), dan di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Sri Oemiyati - BPKP (Jakarta).
Reagen cacar monyet pun saat ini sedang diupayakan ditambah, sehingga jika ada potensi ditemukannya kasus cacar monyet, atau bahkan terjadi penambahan kasus, Indonesia sudah siap dalam hal surveilans.
"Pemeriksaan cacar monyet sejauh ini tidak dikerjakan di masing-masing laboratorium rumah sakit. Pemeriksaan molekuler seperti ini yang sangat spesifik hanya bisa dilakukan di 2 lab yang ditunjuk Kemenkes," jelas dr. Aryati.
Tapi, belajar dari Covid-19, sambung dr. Nelly, jika terjadi kenaikan kasus, dipastikan Kemenkes akan melakukan penambahan lab jika diperlukan. Tapi, saat ini masih berkonsentrasi di 2 lab yang ditunjuk Kemenkes.
"Tapi, nantinya akan dikembangkan pemeriksaan cacar monyet bisa dilakukan di lab jejaring di setiap regional," kata dr. Nelly.
"Jadi, update saat ini dalam hal pemeriksaan cacar monyet, itu sedang dalam proses memperbanyak lab yang bisa melakukannya dan memiliki reagen cacar monyet yang lebih banyak," katanya lagi.
Editor : Abdulloh Hilmi