get app
inews
Aa Read Next : Tabrak Mobil saat Hendak Kuliah, 2 Mahasiswa Universitas Sriwijaya Tewas

Ngeri! Ratusan Mahasiswa di Bandung Mengidap HIV AIDS, Begini Kata Dokter

Minggu, 28 Agustus 2022 | 21:06 WIB
header img
Ilustrasi simbol HIV AIDS. Foto: istimewa

BANDUNG - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menanggapi kabar tingginya kasus HIV/AIDS, di Kota Bandung. 

Menurut dia, ada faktor lain yang menyebabkan kasus HIV/AIDS bisa terjadi. Selain seks bebas dan penyalahgunaan napza, penularan dari ibu ke anak, serta tenaga medis yang mengalami kecelakaan kerja juga menjadi salah satu faktornya. 

"Orang itu baru bisa didiagnosa HIV setelah dia melakukan tes, karena tidak ada tanda dan gejala spesifik bagi orang yang terkena HIV. Namun, biasanya para pengidap ini malu untuk tes HIV/AIDS," tutur Ira, Sabtu (27/8/2022). 

Oleh karena, kata dia, harus dihilangkan dulu stigma dan diskriminasi kepada pengidap HIV agar seseorang itu mau untuk dites HIV. Dia menuturkan, dengan demikian orang tersebut bisa hidup lebih produktif dan tidak masuk ke fase AIDS. Mata rantainya bisa diputus dengan pengobatan. Pengobatan HIV/AIDS telah dijamin oleh pemerintah. 

Sehingga, Ira berpesan, jangan sampai para pengidap HIV/AIDS merasa seperti divonis mati. Baca: Pengidap HIV-AIDS di Sulsel Mencapai 26 Ribu Orang 

"Sebab jika sudah diobati, virusnya bisa tidak terdeteksi dan tidak menularkan. Orangnya bisa menikah, bahkan punya anak," ujarnya. 

Diketahui, kasusnya HIV di Bandung dikumpulkan berdasarkan laporan selama 30 tahun dari 1991-2021. Jumlah total kasusnya sampai dengan Desember 2021 mencapai 5.843. Dari jumlah itu, 6,97 persennya mahasiswa atau terdapat 407 kasus selama 30 tahun. 

Jika dirata-ratakan secara keseluruhan, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung mencapai 300-400 kasus. Paling banyak faktor risikonya yakni hubungan heteroseksual. Dari data yang dikumpulkan Dinkes Kota Bandung sepanjang 30 tahun terakhir, usia paling banyak yang terkena HIV/AIDS adalah 20-29 tahun.
 

Editor : Abdulloh Hilmi

Follow Berita iNews Madina di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut