get app
inews
Aa Read Next : Gak Kapok-kapok Residivis Kasus Narkoba Ditangkap Polres Madina

Arogan! Oknum Anggota DPRD Madina Dipolisikan

Minggu, 04 September 2022 | 03:18 WIB
header img
Seorang Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dilaporkan ke Polres Mandailing Natal (Madina) oleh Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI).FOTO: dok ist

MANDAILING NATAL, iNewsMadina.id - Berlaku arogan, seorang Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dilaporkan ke Polres Mandailing Natal (Madina) oleh Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI),  Jumat, (02/09/2022) Sore.

Diketahui, Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI), Dedi Syaputra, adalah korban persekusi disertai intimidasi yang dilakukan oknum anggota DPRD Madina inisial SS. Peristiwa yang dialami Dedi pun disaksikan rekannya.

Dedi menuturkan, peristiwa pemukulan yang dialaminya terjadi disimpang Desa Tanjung kelurahan Mompang Jae Kecamatan Panyabungan Utara, kab.Mandailing Natal, Provinsi Sumut.

“Seorang Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal inisial SS beserta anak kandungnya inisial YS mendatanginya saat ia menumpang kendaraan becak mesin (Jetor) disimpang Desa Tanjung Mompang.” tuturnya saat dikonfirmasi awak media usai melapor ke Polres Madina.

Lanjut Dedi, SS langsung menanyakan soal tayangan berita online atas kasus penganiyaan terhadap Anna Dewi.

Dan Dedi pun berusaha menjelaskan duduk perkara terkait berita tersebut. Penjelasan Dedi pun rupanya menyulut emosi SS dan dengan serta merta SS pun memukuli Dedi menggunakan ponselnya ke bagian wajah. Tidak hanya SS, anaknya pun YS ikut serta menganiaya Dedi.

“Ya saya memang melaporkan kejadian tadi, karna ini luka pada bibir saya kan jelas, dan saya langsung ditarik keluar dari kenderaan becak yang mengakibatkan kalung yang saya kenakan terputus juga. Kemudian anak kandungnya yang berinisial YS menyiku aku dengan siku kanannya yang memukul pipi kanan ku sehingga aku terkapar didepan salah satu toko di tempat kejadian peristiwa itu loh pak,” tutur Dedi pada awak media dan rekan-rekannya sesama aktifis.

Lanjut Dedi, "SS juga menginjak bagian perut serta bagian vitalku, yang tak lama kemudian warga setempat berdatangan untuk melerai peristiwa itu.” ungkapnya.

Menurut Dedi, usai perisiwa  pengeroyokan terhadap dirinya, dalam kondisi luka lebam Dedi pun langsung menuju Polres Kabupaten Mandailing Natal (Madina) guna melaporkan peristiwa yang dialaminya.

“Sebagai wakil rakyat udah semestinya mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan harus main hakim sendiri dengan sifat-sifat arogan," ujarnya dengan nada tinggi.

"Sebagai warga negara saya menuntut keadilan dan meminta proses hukum secara trasparan atas kejadian yang telah merugikan saya sebagai kekerasan dan penganiayaan bahkan dampak moril dan in-materil karna telah mempermalukan saya di depan Umum terkait pemukulan tersebut.” ucap Dedi.

“Jika SS orang pilihan masyarakat, saya pun sebagai aktivis organisasi di Daerah Madina yang berperan membantu masyarakat disini, seharusnya dia bersikap tidak arogan dan emosional dengan kekerasan.” ujarnya.

Dedi pun berharap Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal agar dapat bertindak tegas atas perilaku oknum anggotanya itu.

Atas peristiwa yang dialaminya, Dedi bertekad akan terus meminta rekan-rekan sesama aktivis lembaga masyarakat dan ormas yang ada di Madina mendampinginya.

Bahkan Dedi sudah meminta kepada semua rekan-rekan di jaringan Pers Nasional agar terus melihat dan memberitakan informasi perkembangan penyidikan di Polres Madina terkait laporannya. 

“Ini Surat Pelaporan ke Polres Madina, kita akan up beritanya lagi setelah menerima SP2HP atas tindak lanjut pelaporan ini.” pungkasnya

Terkait peristiwa tersebut, iNewsMadina.id berusaha menghubungi pihak SS untuk mendapatkan konfirmasi namun belum berhasil.
 

Editor : Ahmad Chairuman

Follow Berita iNews Madina di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut