Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab "Asyraathus Saa’ah" menjelaskan maknanya bahwa Allah akan mewafatkan orang-orang baik dan para ulama, lalu yang tersisa hanyalah orang-orang jelek yang tidak ada kebaikan di dalam diri mereka.
"Hal ini terjadi ketika ilmu diambil sementara manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang memberikan fatwa tanpa ilmu," tuturnya. Hadis lainnya juga menginformasikan hal senada. Diriwayatkan dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya ra, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُغَرْبَلُونَ فِيهِ غَرْبَلَةً يَبْقَى مِنْهُمْ حُثَالَةٌ قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ وَأَمَانَاتُهُمْ وَاخْتَلَفُوا فَكَانُوا هَكَذَا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ.
“Akan datang pada manusia suatu zaman di mana mereka akan dipilih, hingga yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang yang hina, perjanjian-perjanjian dan amanah mereka telah bercampur (tidak menentu), dan mereka berselisih, maka mereka seperti ini.” Beliau merenggangkan jari-jemarinya.”
Editor : Ahmad Chairuman