Inflasi Sumut di November 2022 berada di angka 5,03% (yoy), turun 0,63 poin bila dibanding dengan bulan Oktober (5,66%). Sumut berhasil menurunkan inflasinya untuk lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,42% (yoy) di November 2022.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumut di Triwulan III masih berada di angka 4,97% (yoy), lebih rendah dari nasional yang sebesar 5,72% (yoy). Edy Rahmayadi berharap di 2023 Sumut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya di atas 5%.
“Dibilang bagus walaupun tak sempurna, masih 4,97% pertumbuhan ekonomi, itu sudah dapat hadiah aku ini. Sebelum pandemi kita 5,26%, Saya berharap di 2023 kita di atas 5%,” kata Edy Rahmayadi usai acara.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Doddy mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sumut diprediksikan masih di angka 4,1-4,9% di akhir tahun ini. Walau begitu, menurutnya tren peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumut masih baik.
“Kalau pertumbuhan ekonomi prediksinya masih agak panjang, 4,1-4,9%, tetapi tampaknya arahnya ke atas. Memang isunya kita trennya naik, tetapi belum optimal karena masih di bawah nasional. Tetapi intinya momentumnya masih terjaga, semua indikator semuanya bagus,” terangnya.
Sedangkan untuk inflasi, Doddy menambahkan di akhir tahun akan mengalami kenaikan karena pengaruh Natal dan Tahun Baru. “Kalau inflasi juga relatif, Desember ini mau tidak mau pasti naik karena memang pengaruh Natal, tetapi sejauh ini dibandingkan nasional dan seluruh provinsi lain masih lebih baik,” kata Doddy.
Hadir pada rapat TPID ini Bupati/Walikota se-Sumut, pimpinan-pimpinan BUMD se-Sumut serta OPD terkait. Hadir juga jajaran Satgas Pangan Sumut dan Kabupaten/Kota serta lembaga dan instansi terkait.
Editor : Ahmad Chairuman