MANDAILING NATAL, iNews.id – Anggota DPR RI Komisi XI DPR, Kamrussamad mengingatkan fenomena stagflasi akan terjadi jika tsunami inflasi tidak terkelola. Menurutnya, meski ancaman pandemi COVID-19 telah mereda, tetapi fenomena stagflasi, yakni fenomena dimana inflasi tinggi dan terjadinya resesi, masih menjadi ancaman ekonomi nasional di tahun 2022.”
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Gerindra Dorong Pemerintah Bentuk Satgas Tangani Wabah PMK
"Ancaman ini sudah di depan mata. Sebab di level global, gelombang tsunami inflasi sudah tidak terkendali. Jerman menyentuh rekor inflasi tertinggi sejak 41 tahun di bulan April dan berada di level 7,4%. AS menyusul dengan rekor inflasi tertinggi sejak 1982 atau 40 tahun di 8,3% di bulan April,” kata Kamrussamad dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Madina, Kamis (9/6).
Politisi partai Gerindra ini mengatakan risiko stagflasi berbeda pada saat pandemi. Jika saat pandemi, masyarakat kelas ke bawah dan UMKM yang terdampak. Sementara stagflasi berdampak pada korporasi dan lembaga keuangan akibat suku bunga yang naik.
Baca Juga: Sejumlah Kelompok Tani di Madina Terima Bantuan Bibit
“Ini adalah tipikal potensi financial crisis. Karena itu, kami mendorong KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) dalam hal ini Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) harus membangun komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi untuk menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) dan menyiapkan Mitigasi Resiko,” ungkap dia.
Editor : Abdulloh Hilmi