MEDAN, iNews.id - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku kesulitan menyerap beras hasil panen petani lokal. Itu karena harga beras petani lokal selalu lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP).
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arif Mandu, mengatakan hingga pertengahan Juni 2022 ini, pihaknya baru mampu menyerap sekira 1.600 ton beras petani lokal. Padahal target yang mereka beli mencapai 27 ribu ton.
"Bahkan sepanjang tahun lalu kita hanya mampu menyerap 2.000 ton beras petani. Itu pun hanya untuk cadangan beras pemerintah," kata Arif, Kamis (23/6/2022).
Arif menjelaskan, HPP saat ini senilai Rp8.300 per kilogram. Sementara harga beras standar medium di Sumatera Utara sudah mencapai Rp9 ribu per kilogram.
"Kendalanya yah di harga yang di atas HPP. Tetapi kalau harganya tinggi, enggak apa-apa, karena itu kan lebih baik untuk petani,” katanya.
Editor : Abdulloh Hilmi