“Pria Muslim yang saya temui di Tunisia pada tahun 1977, dan yang memperkenalkan saya pada buku Bucaille, mengatakan kepada saya bahwa pada tahun 1976 Bucaille datang dan memberikan kuliah di Sousse, Tunisia. Setelah ceramah, teman saya pergi dan bertanya apakah Bucaille telah menjadi seorang Muslim. Bucaille menjawab, “Tidak.”
Tafsir Surat Yunus Ayat 92 Allah SWT berfirman: فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu. (QS Yunus: 92)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Ibnu Abbas dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf mengatakan bahwa sebagian kalangan Bani Israil merasa ragu dengan kematian Fir'aun.
Maka Allah SWT memerintahkan kepada laut agar mencampakkan tubuh Fir'aun secara utuh tanpa roh dengan memakai baju besinya yang terkenal itu ke daratan yang tinggi agar mereka dapat mengecek kebenaran atas kematiannya.
Oleh karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Maka pada hari ini Kami selamatkan Kamu (Yunus : 92) Maksudnya, Kami angkat kamu ke suatu dataran yang tinggi. yakni tubuhmu. ( QS Yunus : 92)
Menurut Mujahid, maknanya ialah jasadnya; sedangkan menurut Al-Hasan adalah jasad tanpa roh. Menurut Abdullah ibnu Syaddad yaitu keadaan tubuh yang utuh, yakni tidak ada yang sobek, agar mereka mengecek dan mengenalnya. Menurut Abu Sakhr berikut dengan baju besinya.
Ibnu Katsir mengatakan semua pendapat ini tidak ada pertentangan satu sama lainnya, melainkan saling melengkapi, seperti keterangan di atas.
Firman Allah SWT: لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً "Supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu." ( QS Yunus : 92) Yakni agar dapat menjadi bukti bagi kaum Bani Israil bahwa kamu telah mati dan binasa; dan bahwa Allah, Dialah Yang Mahakuasa yang semua jiwa makhluk hidup berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat bertahan di hadapan kemurkaan-¬Nya.
Menurut Ibnu Katsir, kebinasaan Fir'aun beserta kaumnya terjadi pada hari 'Asyura, seperti apa yang dikatakan oleh Imam Bukhari dalam riwayat hadisnya dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari 'Asyura.
Editor : Ahmad Chairuman