Di antaranya, sungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Syaikh Shalih al-Utsaimin yang menjelaskan isi kitab Al Kaba'ir karya Imam Dzahabi menegaskan bahwa dosa orang yang meremehkan sholat sangat besar.
Bahkan yang sengaja meninggalkan sholat, berarti dia telah menyatakan ketidaktaatannya kepada Allah Ta'ala. Orang seperti ini dihukumi kafir (menutup diri) dari syariat Allah.
Jika Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi memberi jaminan untuk orang yang meninggalkan sholat, maka bagaimana dia akan mudah mendapat rezekinya? Maka dosa meremehkan sholat dan meninggalkannya akan mempersulit jalannya rezeki.
Dosa yang dilakukan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap rezeki yang Allah berikan kepadanya. Allah menahan rezeki orang-orang yang berbuat maksiat. Sedang orang yang ta'at menjalankan sholat dijanjikan kemurahan dan keberkahan rezeki.
Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman : وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ “Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf : 96)
Editor : Ahmad Chairuman