CIANJUR.Madina.iNews.id - Pencarian korban hilang akibat gempa dan longsor Cianjur, Jawa Barat, terus dilakukan. Untuk membantu proses ini, tim K9 SAR Ditpolsatwa Polri mengerahkan 10 anjing pelacak atau K9. Sejak minggu kemarin (23/11), dikerahkan 27 personel gabungan dengan 10 ekor K9.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, salah satu anjing pelacak menemukan satu titik yang terindikasi adanya korban tertimbun tanah longsor di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar. “Satwa K9 Ari dengan pawang Bripda Debi, berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan terdapatnya korban,” kata Dedi dalam keterangan resminya, Kamis (24/11).
Dedi menjelaskan, titik tersebut belum dapat ditindaklanjuti lantaran pada kemarin sore cuaca hujan deras terjadi. Sehingga, tidak aman untuk dilakukan pelacakan lanjutan maupun evakuasi korban.
“Hari ini tim gabungan melanjutkan proses tersebut dan akan terus berkoordinasi untuk mengevakuasi korban yang diduga ada di titik itu,” ucap Dedi.
Ditambahkan Dedi, faktor cuaca memang menentukan proses evakuasi korban. Terlebih, masih ada desa yang terisolir karena akses jalan yang terputus.
Polda Jawa Barat menerjunkan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban bencana gempa dahsyat yang mengguncang Kabupaten Cianjur. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sedikitnya 16 anjing pelacak atau K-9 itu telah berada di lokasi terdampak gempa. Mereka bakal bekerja membantu pencarian korban yang tertimbun reruntuhan rumah atau gedung, termasuk tanah longsor.
"Total ada 16 ekor anjing (pelacak) yang diturunkan, gabungan dari Polda Jabar dan Mabes Polri," ungkap Kombes Pol Ibrahim, Selasa (22/11/2022).
Menurut dia, hingga saat ini, belasan anjing pelacak itu masih bekerja untuk membantu proses pencarian korban. Pasalnya, diduga masih banyak korban yang tertimpa reruntuhan."Kita masih terus lakukan pencarian," ujarnya.
Selain menerjunkan anjing pelacak, pihaknya juga telah mendirikan tiga dapur umum untuk memasok makanan bagi warga terdampak. "Setiap harinya, setiap dapur umum memproduksi 1.000 paket makanan, jadi total ada 3.000 paket makanan dan langsung dibagikan kepada warga terdampak," katanya.
Diketahui, gempa dahsyat berkekuatan 5,6 magnitido mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (22/11/2022) pukul 13.21 WIB. Pusat gempa berada di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur di kedalaman 10 km.
Editor : Ahmad Chairuman