MANDAILING NATAL, madina.inews.id – Para siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) nomor 235 Patahajang Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal atau Madina menumpang sekolah di gedung madrasah. Kegiatan belajar menumpang di madrasah ini sudah berlangsung selama 4 tahun atau sejak 2018.
Seperti diinformasikan, pada Oktober 2018 terjadi peristiwa banjir bandang yang melanda Patahajang, Kecamatan Ulu Pungkut, mandailing Natal atau Madina. Kejadian banjir bandang tersebut mengakibatkan SDN nomor 235 mengalami kerusakan yang berat. Pada musibah itu pula, selain menghanyutkan sekitar 12 siswa madrasah, juga turut hancur berbagai fasilitas umum seperti polindes, madrasah, masjid, gedung SD dan gedung PKK.
Maka sejak kejadian banjir bandang di Madina tersebut hingga sekarang, ratusan siswa SDN nomor 235 Patahajang Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal atau Madina tersebut tidak bisa belajar di kelas atau sekolah karena tidak lagi memiliki gedung sebagai tempat belajar.
Kemudian, mereka sekarang ini harus rela belajar menumpang di sebuah madrasah yang kondisinya pun memperihatinkan. Tidak hanya itu, para guru SDN 235 Patahajang, Kecamatan Ulu Pungkut, Madina ini pun harus duduk di teras sekolah. Pasalnya, tidak ada ruangan tertentu yang dapat digunakan untuk dewan guru.
Kepala Sekolah SDN 235 Patahajang, Madina M Syafii menjelaskan bahwa situasi dan kondisi tersebut telah terjadi selama empat tahun lamanya. "Kami merasa sangat kewalahan menjalani poses belajar mengajar apalagi dengan kondisi dua ruangan yang kemudian disekat menjadi lima kelas,” ungkapnya, , Minggu (18/9/2022).
Kepala Sekolah SDN 235 Patahajang, Madina ini juga menjelaskan, dengan kondisi ruangan kelas yang sempit tersebut telah menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak nyaman. Meskipun dengan situasi yang memperihatinkan, para siswa tetap tampak semangat mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
Disebutkan, konon usulan untuk pembangunan kembali sekolah tersebut sudah sering disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah setempat melalui kepala desa, pihak sekolah dan pemerintah kecamatan. Akan tetapi, hingga sampai sekarang ini Pemkab Madina belum tampak memberikan respons terhadap usulan tersebut.
"Usulan perbaikan sekolah sudah sering kami sampaikan, bahkan tanah pertapakannya milik saya sendiri juga sudah saya hibahkan kepada Pemkab Madina tahun 2019 lalu. Akan tetapi hingga saat ini belum tersahuti," ucap M Syafii, Kepala Sekolah SDN 235 Patahajang, Madina ini.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait