Setelah Uji Coba One Way di Sumbar, Dirlantas : Kita Kaji Kembali

Aulia Ichsan
Uji coba one way (sistem satu arah) Padang ke Bukittinggi/ dok Ditlantas Polda Sumbar

Padang, iNews.id - Ditlantas Polda Sumatera Barat (Sumbar) menerapkan  uji coba one way (sistem satu arah) dari Padang ke Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Uji coba one way dimulai hari Sabtu (8/4/2023) selama empat jam yakni dari pukul 12.00 WIB - 16.00 WIB.

Penerapan sistem ini untuk mengatasi kemacetan selama mudik Lebaran 2023 nanti. Selama uji coba, pengendara yang melaju dari arah Padang ke Bukittinggi bakal melewati jalur biasa.

Namun, pengendara yang datang dari arah sebaliknya, akan diarahkan melalui kawasan Malalak. Artinya, pengendara yang dari Bukittinggi, akan langsung diarahkan belok kanan via Padang Lua.

"Setelah uji coba nanti akan kita kaji kembali," ucap Dirlantas Polda Sumbar Kombes Hilman Jaya.
Tujuannya, agar pemberlakuan sistem ini nantinya bisa sesuai dengan apa yang direncanakan.

Namun, pihaknya memprediksi akan ada kawasan yang tetap bakal macet dengan sistem tersebut.
Seperti di Simpang Padang Lua. Kendaraan yang datang dari arah Padang akan bertemu dengan kendaraan dari arah sebaliknya.

Kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Padang bakal dialihkan ke arah kanan menuju Malalak.
Kondisi persimpangan Padang Lua yang sempit diprediksi bakal membuat kendaraan yang datang dari dua arah itu bakal menumpuk.

Ditambah lagi, pengalihan arus terjadi di akhir pekan, dimana aktivitas masyarakat di Padang Lua terbilang cukup tinggi. Setelah melintasi kawasan Padang Lua, kendaraan dari Padang akan tertahan di pasar tumpah yang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Begitu juga kendaraan yang melaju dari Bukittinggi, begitu memasuki persimpangan menuju Malalak, akan menumpuk dengan kendaraan lain yang dari arah sebaliknya. Sehingga dengan demikian, ditambah dengan kepadatan di lokasi pasar tumpah, kemacetan akan sulit dihindari.

Setelah uji coba one way di Sumbar ini mendapat respon dari pengendara. Ilham, misalnya. Menurut dia, dengan sistem ini, lalulintas jadi sepi.

Dan selama di perjalanan, ia memacu kendaraan hanya dengan kecepatan 70-80 km per jam. "Bisa lebih cepat sampai di Bukittinggi. Yang biasanya 2 jam, sekarang jadi 1,5 jam saja,” kata sopir truk ini.

Amir, pengendara lain menilai, waktu penerapan sistem one way ini terlalu singkat. Ditambah, volume kendaraan selama Lebaran pasti lebih tinggi, sehingga butuh waktu lebih jika ingin mengurai kemacetan. "Jika tidak, ya sama saja,” imbuhnya.

 

Editor : Khansa Fadli

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network