Prima menegaskan, bahwa gas air mata buatan Pindad bersifat iritan. Artinya, gas air mata tersebut berupa senyawa yang menyebabkan iritasi. Dalam uji coba di ruang terbuka, efek yang dapat dirasakan, yakni kulit memerah, gatal, dan mata berair dan akan berangsur hilang setelah 20-30 menit.
"Berdasarkan pengalaman pengujian dengan pengguna, jadi ada efeknya kulit merah kemudian gatal, kemudian mata berair. Itu yang terjadi dan uji itu dilakukan di ruang terbuka dan efeknya itu hilang berangsur-angsur setelah 20 menit," jelasnya.
Meski begitu, Prima mengakui bahwa pihaknya belum pernah melakukan pengujian gas air mata yang diproduksinya di ruangan tertutup. Selama ini, kata Prima, pengujian selalu dilakukan di ruangan terbuka.
"Untuk di ruang tertutup sendiri kami belum pernah melakukan pengujiannya. Yang kami lakukan selama ini adalah di ruang terbuka. Tapi, di sini yang perlu dipahami adalah berapa banyaknya (gas air mata), karena itu ada yang berpengaruh.
Pertama durasinya, kemudian konsentrasinya, maka jika semakin lama itu (efeknya) akan semakin parah," tukasnya.
Editor : Ahmad Chairuman