Selain dipengaruhi oleh internal, pertumbuhan ekonomi juga akan dipengaruhi dari sisi ekternal. Bhima mengatakan, adanya dampak dari disrupsi rantai pasok, mahalnya biaya bahan baku, beban operasional perusahaan yang meningkat yang kemudian menimbulkan pelemahan di industri manufaktur.
"Manufaktur berperan setidaknya 20 persen dari Produk Domestik Bruto, jadi industri pengolahan yang sedikit melambat berpengaruh terhadap serapan tenaga kerja dan produktifitas masyarakat secara umum," terangnya.
Sementara itu menurutnya jikalau Indonesia mengandalkan faktor harga komoditas itu masih fluktuatif bahkan cenderung lebih rendah dan adanya penurunan dari semester pertama.
"Batu bara, sawit, itu sudah mulai terkoreksi ini tentu bukan hal yang kita inginkan, karena bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Editor : Abdulloh Hilmi
Artikel Terkait