Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, kata Atika untuk menjaga dan melestarikan budaya gotong royong sebagai budaya asli di Madina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan kemitraan antara masyarakat dan pemerintah.
"Seperti yang disampaikan pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Berat jika dilakukan sendiri," lanjutnya.
Atika berharap gotong royong juga dimulai dari keluarga. Menurutnya, semakin lama tradisi gotong royong di masyarakat semakin jauh dari rasa sosial.
"Daerah tidak akan maju tanpa ada kebersamaan. Melalui kegiatan ini mudah-mudahan kita mampu membangun tradisi gotong royong kembali di masyarakat semoga pekerjaan kita dapat dikerjakan bersama dengan efisiensi," kata Atika.
Semangat gotong royong, kata Atika harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak. Generasi muda senantiasa bermusyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam bekerja. Itulah sebabnya semangat gotong royong harus diajarkan melalui kegiatan praktek-praktek yang nyata dan bukan sekedar wacana.
Pada kesempatan itu, Atika juga meninjau langsung kegiatan pembangunan pos kamling.
Atika berharap kepada para camat se-kabupaten Madina agar dapat menggerakkan seluruh masyarakat desa untuk melakukan gotong royong yang dilaksanakan serentak di desa/kelurahan se-kabupaten Madina.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait