Sementara Wakil Bupati Madina mengaku saat berkunjung ke Desa Hutagodang Muda sewaktu peristiwa banjir awal Desember 2021, ia dan rombongan masih melewati jalan yang sudah selesai dibangun tersebut. Saat itu kondisinya masih berlubang.
"Saat itu posisinya hancur betul, kami berharap jalan yang sudah selesai dibangun ini agar sama-sama dijaga dan mudah-mudahan bisa melancarkan aktivitas sehari-hari termasuk memudahkan akses masyarakat yang berkebun," kata Atika.
Atika kembali mengajak wartawan untuk ikut serta setiap peninjauan jalan yang sudah selesai dikerjakan.
"Sama-sama kita tinjau, dan kita publikasi. Insya Allah tahun depan juga masih ada bagian Kabupaten Madina, namun skala prioritas masih dalam pendataan," jelasnya.
Zulkarnain Batubara (53) salah seorang warga Desa Hutagodang Muda mengaku bersyukur atas pembangunan jalan tersebut. Ia memantau berbagai komentar masyarakat saat di kedai kopi sangat bangga karena akses jalan berubah signifikan dari beberapa bulan kemarin.
"Kalau ada pembangunan ke wilayah kita kenapa tidak didukung, namun kualitas juga harus diutamakan. Sepanjang yang saya lihat bangunan jalan aspal ini sangat baik dan membawa dampak yang besar bagi masyarakat khususnya para petani dan anak sekolah," katanya.
Zulkarnain dilihat sangat semangat dalam memberikan keterangan itu di lokasi. Mereka akan ikut serta memelihara jalan tersebut agar bertahan lama, termasuk menjaga dari pengrusakan tangan-tangan jahil yang berupaya mencari masalah.
Warga Hutagodang Muda 80 persen memiliki pekerjaan bidang pertanian. Tanaman tua masih bertahan di desa tersebut seperti palawija dan tanaman sawit.
"Jalan sudah bagus, hasil pertanian kami sudah mudah diangkut oleh pengepul. Terima kasih pak Bupati dan ibu Wakil Bupati, kami berharap pembangunan jalan dilanjutkan kembali untuk tahun depan yang sisanya sekitar 1 kilometer lagi," ungkapnya.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait