Na'udzubillaah, semoga Allah berkenan melindungi kita darinya. Siapa pun pasti ketakutan jika bertemu sosok kedua Malaikat ini, namun tidak demikian dengan Sayyidina Umar. Ketika beliau wafat dan jasadnya dikuburkan di Madinah, orang-orang mulai meninggalkan tempat pemakaman. Hanya Sayyidina Ali yang tetap berada di dekat kuburan Umar.
Ali ingin mengetahui bagaimana dialog yang akan terjadi antara dua makhluk yang sama-sama ditakuti dan disegani itu. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir datang menghampiri Sayyidina Umar, saat itu Umar kaget melihat tampang kedua Malaikat itu amat menyeramkan. Tanpa banyak basa-basi, kedua Malaikat itu langsung bertanya: "Man Robbuka (siapa Tuhanmu)?"
Kemudian Umar membentak Munkar Nakir seraya berkata: "Kalian tahu sedang berhadapan dengan siapa?" Kedua Malaikat ini pun terkejut karena baru kali ini mereka dibentak. Umar berkata kepada Munkar dan Nakir dengan nada keras: "Aku ini sahabat Nabi, sahabat kekasih Tuhanmu."
Akhirnya Malaikat Munkar Nakir menghadap kepada Allah melaporkan kejadian yang mereka alami. Allah pun memerintahkan Malaikat Munkar Nakir agar bepenampilan bagus dan lebih sopan ketika berhadapan dengan hamba-hamba pilihan-Nya.
Sejak peristiwa itu, penampilan Malaikat Munkar Nakir menjadi lebih sopan ketika menanyai mayit dari golongan mukmin. Inilah salah satu karomah Sayyidina Umar yang membuat Sayyidina Ali takjub. Cerita Abdullah bin Umar Peristiwa hampir serupa juga dialami Abdullah bin Umar, putra Umar bin Khattab. Ketika Sayyidina Umar wafat, Abdullah bisa berkomunikasi dengan ayahnya lewat mimpi.
Abdullah melihat ayahnya di suatu negeri dan menanyakan keadaan ayahnya di alam kubur. Lalu Sayyidina Umar menceritakan, ketika jasadnya sudah diletakkan di liang lahat, dua Malaikat datang dengan rupa yang menyeramkan. Mereka bertanya, "Siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu?" "Allah Tuhanku dan Muhammad Nabiku," kata Sayyidina Umar. Kemudian Sayyidina Umar balik bertanya, "Kamu sendiri siapa Tuhanmu?".
Lalu keduanya berbisik, "Ini adalah Umar". Dan mereka pun pergi meninggalkan Umar. Demikian kisah Sayyidina Umar bin Khattab yang tak cuma berani di dunia saja, tetapi juga di alam kubur. Sayyidina Umar begitu berjasa dan membawa manfaat bagi umat Islam. Sejak kejadian itu, Malaikat Munkar Nakir tidak selalu berpenampilan seram. Semoga kita termasuk orang-orang yang diselamatkan Allah dari ujian dan siksa kubur.
Wallahu A'lam!
Editor : Ahmad Chairuman