Semenjak waktu itu mumi tersebut dipertunjukkan kepada para pengunjung museum Kairo. Kepala dan lehernya terbuka, sedang bagian-bagian badan lainnya ditutup dengan kain sedemikian rupa sehingga sampai sekarang museum tidak memiliki photo yang menyeluruh tentang badan mumi kecuali yang pernah diambil oleh Elliot Smith pada tahun 1912.
Maurice Bucaille mengatakan pada bulan Juni tahun 1975, para penguasa tinggi di Mesir memperbolehkan dirinya memeriksa bagian-bagian tubuh Fir'aun yang diketemukan serta mengambil gambarnya.
Sekadar mengingatkan Maurice Bucaille (lahir 19 Juli 1920) merupakan seorang dokter bedah yang memulai karir pada 1945 dengan spesifikasi keahlian dalam bidang gasteroentologi (pencernaan).
Pada 1973, Bucaille diangkat sebagai dokter pribadi oleh Keluarga Raja Faisal dari Arab Saudi. Dia memimpin penelitian jasad Fir’aun ketika tahun 1974 dirinya mendapatkan undangan dari Presiden Mesir, Anwar Sadat untuk meneliti mumi Firaun yang ada di Museum Kairo.
Bucaille lalu tertarik pada sebuah jasad mumi yang masih utuh. Mumi yang dimaksud adalah mumi yang ditemukan di seberang Sungai Nil, tepatnya di Wadi el-Muluk, Luxor pada 1986 oleh Loret dan pernah dibuka perbannya oleh G. Elliot Smith sebagaimana tercatat dalam The Royal Mummies (1912).
Menganggap ada yang tidak lazim dengan utuhnya jasad mumi Fir’aun bernama Merneptah itu, Bucaille mengajukan izin untuk membawa jasad itu ke Prancis untuk diteliti.
Mumi pun diselidiki dengan metode radio grafik, thorax dan endoscopy sehingga mendapatkan rincian setiap bagian tubuh. Dari hasil penelitian terhadap jasad mummi Fir’aun itu diketahui bahwa dalam tubuh mumi yang ditengarai sebagai Fir’aun itu tersebut mengandung bekas garam yang memenuhi sekujur tubuhnya, sehingga dia terawetkan lebih sempurna.
Artinya, mumi tersebut mati dalam keadaan tenggelam di laut. Maurice yang telah akrab mengkaji Al-Quran itu lalu terkejut dengan adanya pesan eksplisit di dalam al-Quran Surat Yunus ayat 90-92 yang artinya: “Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri). (Q.S Yunus ayat 90).”
“Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan, (QS Yunus 91).” “
Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami, (QS Yunus 92).”
da yang menyebut sejak itu Maurice menyatakan diri masuk Islam dan meninggalkan agama sebelumnya, Kristen. Namun sejauh ini belum dapat dikonfermasi tentang kebenaran dia sebagai mualaf.
Laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah melansir pernyataan penulis buku "The Qur’an and the Bible in the Light of History and Science", Dr William F. Campbell di sebuah forum tertanggal 15 Januari 1996 pernah menjawab rasa penasaran umat itu dengan jawaban:
Editor : Ahmad Chairuman