Allah Taala berkuasa untuk menahan dan memudahkan rezeki seorang hamba, namun salah satu titik terpenting dalam menentukan rezeki seorang hamba adalah bagaimana kadar ibadah sholatnya. Foto ilustrasi/ist
Madina.iNews.id - Allah SWT berkuasa untuk menahan dan memudahkan rezeki seorang hamba . Hal tersebut tergantung dosa dan ketaatan yang diperbuatnya. Salah satu titik terpenting dalam menentukan rezeki seorang hamba adalah bagaimana kadar ibadah sholatnya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اُتْلُ مَاۤ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَ قِمِ الصَّلٰوةَ ۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut : 45)
Lalu Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda : "Barangsiapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya jaminan Allah telah lepas darinya." (HR. Ahmad).
Dalam kitab berjudul Al Kaba'ir karya Imam Dzahabi (Imam penghafal hadis yang sejarawan kelahiran Damaskus. Lahir 673 H dan wafat 748 H), disebutkan bahwa Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu berkata bahwa sesungguhnya tidak akan beuntung orang yang mengaku muslim, tetapi tidak mau sholat .
Dalam surat Al Ankabut ayat 45 tersebut di atas, terdapat perintah khusus untuk mengerjakan sholat . Hal ini menunjukkan sholat memiliki banyak keutamaan, kemuliaan dan akibat-akibat yang sangat indah.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait