"Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini," kata Sukhairi.
Sukhairi juga mengatakan program Guru Penggerak bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Dia mengatakan mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.
"Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas," tegasnya.
Sukhairi mengatakan hingga saat ini sudah ada 50 ribu Guru Penggerak, dan tentunya akan terus mendorong agar semakin banyak guru di seluruh penjuru musantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.
Sukhairi berharap seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.
"Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)," katanya.
Peringatan Hari Guru ini ditutup dengan pemotongan tumpeng yang juga dihadiri Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina AKBP HM Reza CAS, Kajari Madina Novan Hadian, dan pimpinan OPD lainnya.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait