Bareskrim Polri Ciduk Karyawan Maskapai Penerbangan LA Terkait Peredaran Narkoba

Ari Sandita
Dittipidnarkoba Bareskrim Polri mengungkap peredaran narkotika dengan total barang bukti yang disita sebanyak 24 kg sabu, 1.840 butir ekstasi, dan menahan 12 orang tersangka.(Foto: Dok Okezone)

JAKARTA, iNewsMadina.id - Dittipidnarkoba Bareskrim Polri mengungkap peredaran narkotika dengan total barang bukti yang disita sebanyak 24 kg sabu, 1.840 butir ekstasi, dan menahan 12 orang tersangka. Tiga orang orang diantaranya merupakan maskapai penerbangan LA dan petugas di bandara.

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Arie Ardian mengatakan, terdapat dua kasus yang diungkap polisi, yakni kasus lewat jalur udara dan lewat jalur laut. Adapun kasus lewat jalur udara itulah yang melibatkan karyawan maskapai penerbangan hingga petugas bandara.

"Dari hasil mapping dan analisis para penyidik di lapangan kita berhasil menangkap saudara MRP di Terminal 2B Soekarno Hatta, di mana kita berhasil menyita sabu sebanyak 5 kilogram dan ekstasi sebanyak 1.841," ujarnya pada wartawan, Kamis (18/4/2024).

Menurutnya, pengungkapan kasus pertama di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan pada 22 Maret 2024, yang mana awalnya polisi menerima informasi adanya kurir antar provinsi yang beberapa kali mengirim narkotika jenis sabu dan ekstasi dari Medan menuju Jakarta.

Polisi, kata dia, lantas bekerjasama dengan Ditjen Bea Cukai dan kantor pelayanan utama Soekarno-Hatta, serta Kanwil BC dari Aceh Timur hingga akhirnya berhasil menciduk 7 orang tersangka. Mereka berinisial MRP, R, BA, dan MZ selaku kurir, lalu DA selaku kurir sekaligus perantara yang mana juga dia seorang maskapai penerbangan LA, RP selalu kurir juga karyawan maskapai penerbangan LA, dan HF selaku operator sekaligus mantan petugas Avsec.

"Masih ada 3 orang DPO, yang mana berinisial E, Y, dan PP," jelasnya.

Dalam kasus itu, bebernya, polisi lebih dahulu menciduk MRP di Terminal 2B Bandara Soekarno Hatta, lantas polisi melakukan pengembangan dan berhasil menciduk dua karyawan atau petugas lavatory service maskapai penerbangan LA berinisial DA dan RP lantaran mereka membantu mengambil barang haram milik MRP dari luar untuk dimasukan ke area Bandara Kualanamu Medan.

"MRP berangkat dari Medan Kualanamu masuk tanpa melalui jalur pemeriksaan barang, tanpa melalui proses scanner. Dua orang karyawan dari maskapai ini membawa sabu dan ekstasi dengan menggunakan mobil lavatory service," bebernya.

Dia menjelaskan, MR dan dua karyawan itu bertukar tas saat berada di Bandara Kualanamu, dua karyawan itulah yang membantu memasukan tas berinisi narkotika jenis sabu dan ekstasi ke dalam pesawat hingga akhirnya pesawat itu tiba di Bandara Soetta. Setelah dilakukan pengembangan, polisi pun berhasil menciduk tersangka lainnya yang total berjumlah 7 orang.

"Ada satu lagi yang saudara HF, HF ini operator yang menyuruh mengambil narkotika di rumahnya yang bersangkutan, HF ini selaku operator sekaligus mantan petugas Avsec di Bandara Kualanamu. HF ini dibantu oleh istrinya, dimana istrinya berperan menyiapkan tiket untuk kurir saudara MR dan memantau keberadaan atau posisi MR selama dalam perjalanan," katanya.

 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network