NIAS SELATAN, iNewsMadina.id – Seorang mama muda bernama Kristiani T (23), warga Desa Harefa Orahua, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia. Ia dijual oleh seorang tukang becak kepada warga di Nias Barat.
Awalnya, mama muda Kristiani yang memiliki satu anak merantau ke Kota Gunungsitoli untuk mencari nafkah demi kebutuhan keluarganya. Setelah beberapa waktu, ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Nias Selatan dan menggunakan jasa becak bermotor (betor) sebagai transportasi.
Tukang becak yang mengantarnya diketahui berinisial TT alias Ama Jois. Ia tidak memiliki hubungan keluarga dengan Kristiani, tetapi justru memanfaatkan situasi untuk melakukan kejahatan.
Perjalanan yang Berubah Arah
Menurut pengakuan Kristiani, awalnya TT setuju untuk mengantarnya ke Nias Selatan. Namun, di tengah perjalanan, ia justru membawa Kristiani ke Nias Barat dengan alasan telah berkomunikasi dengan keluarga korban.
"Saya meminta diantar ke Nias Selatan, tetapi dia (TT) mengatakan sudah berbicara dengan saudara kandung saya dan membawa saya ke Nias Barat," ujar Kristiani kepada MNC Media, Jumat (31/1/2025).
Setibanya di Nias Barat, TT mengaku kepada seorang warga setempat bahwa Kristiani adalah saudaranya. Dengan dalih tersebut, warga itu percaya bahwa Kristiani dibawa untuk dinikahkan.
"Saat saya sampai di sini, keluarga yang menerima saya menyerahkan uang Rp20 juta sebagai mahar," ungkap Kristiani.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa transaksi ini disaksikan oleh beberapa pihak, termasuk diduga kepala desa setempat dan keluarga penerima uang. Namun, suami dan keluarga Kristiani sama sekali tidak mengetahui kejadian tersebut.
Respons Kepala Desa
Kepala Desa di Nias Barat yang mengetahui keberadaan Kristiani di wilayahnya membenarkan kejadian ini. Saat dikonfirmasi, ia mengaku telah menemui Kristiani di rumah salah seorang warga.
"Silakan diselesaikan secara kekeluargaan atau melalui jalur hukum. Namun, jika lewat jalur hukum, tentu ada biaya, belum lagi harus menghadirkan hingga 10 saksi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Harefa Orahua, Kabupaten Nias Selatan, Talinama Fatemaluo, juga mengonfirmasi bahwa Kristiani adalah warganya dan istri dari salah satu warganya. Namun, ia mengaku belum mengetahui kejadian ini dan akan segera berkoordinasi dengan keluarga korban.
"Benar, dia warga saya, suaminya juga warga saya. Saya baru mengetahui kejadian ini dan akan segera berkoordinasi dengan suami serta keluarganya," kata Talinama.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait