MADINA, iNewsMadina.id - Shalat adalah ibadah utama dalam Islam yang terdiri dari rangkaian gerakan dan bacaan tertentu sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.
Shalat merupakan rukun Islam kedua dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal.
Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bukti ketundukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, bagaimana jika seseorang di dunia mengabaikannya? Apa yang akan terjadi di akhirat nanti?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙ
“(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan (yakni huru-hara di hari Kiamat) dan mereka diseru untuk bersujud. Namun, mereka tidak mampu.” (QS Al-Qalam [68]: 42).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سٰلِمُوْنَ
“Pandangan mereka tertunduk dan diliputi kehinaan. Sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat (tetapi mereka enggan).” (QS Al-Qalam [68]: 43).
Ayat ini menggambarkan kondisi orang-orang yang di dunia enggan melaksanakan shalat. Pada hari kiamat, mereka akan diperintahkan untuk bersujud tetapi tidak mampu. Mata mereka tertunduk, penuh kehinaan, karena dahulu mereka meremehkan panggilan Allah saat masih sehat dan mampu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait