“Sebagai wakil rakyat udah semestinya mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan harus main hakim sendiri dengan sifat-sifat arogan," ujarnya dengan nada tinggi.
"Sebagai warga negara saya menuntut keadilan dan meminta proses hukum secara trasparan atas kejadian yang telah merugikan saya sebagai kekerasan dan penganiayaan bahkan dampak moril dan in-materil karna telah mempermalukan saya di depan Umum terkait pemukulan tersebut.” ucap Dedi.
“Jika SS orang pilihan masyarakat, saya pun sebagai aktivis organisasi di Daerah Madina yang berperan membantu masyarakat disini, seharusnya dia bersikap tidak arogan dan emosional dengan kekerasan.” ujarnya.
Dedi pun berharap Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal agar dapat bertindak tegas atas perilaku oknum anggotanya itu.
Atas peristiwa yang dialaminya, Dedi bertekad akan terus meminta rekan-rekan sesama aktivis lembaga masyarakat dan ormas yang ada di Madina mendampinginya.
Bahkan Dedi sudah meminta kepada semua rekan-rekan di jaringan Pers Nasional agar terus melihat dan memberitakan informasi perkembangan penyidikan di Polres Madina terkait laporannya.
“Ini Surat Pelaporan ke Polres Madina, kita akan up beritanya lagi setelah menerima SP2HP atas tindak lanjut pelaporan ini.” pungkasnya
Terkait peristiwa tersebut, iNewsMadina.id berusaha menghubungi pihak SS untuk mendapatkan konfirmasi namun belum berhasil.
Editor : Ahmad Chairuman