Ekonom Sebut Utang Luar Negeri RI Rp7.000 Triliun Sudah Lampu Kuning!

Michelle Natalia
Utang pemerintah dinilai akan menghadapi tiga risiko ke depannya. Foto/Ilustrasi

Menurut Bhima, risiko terkait utang ke depan ada tiga. Pertama, tren kenaikan suku bunga secara global akan meningkatkan bunga utang luar negeri pemerintah. Ketika Fed rate naik agresif, maka investor pemegang surat utang berharap pemerintah naikkan kupon SBN. 

"Bunga pasar SBN diperkirakan dapat menembus 9%," ungkap Bhima.

Kedua, belanja pemerintah yang berkaitan dengan pendanaan pemilu dan penyelesaian proyek infrastruktur sebelum 2024 akan menekan ruang fiskal. Gap defisit akan didanai oleh utang. 

Maka, menurut Bhima, wajar utang luar negeri yang turun saat ini hanya temporer, tahun depan akan kembali naik. 

"Ketiga, pelemahan nilai tukar akibat tekanan eksternal mengakibatkan selisih kurs sehingga sebagian besar pendapatan pemerintah bersumber dari dalam negeri sementara pembayaran cicilan pokok dan bunga dalam bentuk valas," ungkap Bhima. 

Editor : Abdulloh Hilmi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network