Negara Sri Lanka Lagi Kacau Akibat Bangkrut dan Gagal Bayar Utang

Muhaimin
Sri Lanka, yang bangkrut setelah gagal membayar utang luar negeri, sekarang menjadi kacau balau di mana rakyat yang marah memaksa presiden dan perdana menteri lengser. Foto/REUTERS

Profesor Mick Moore dari University of Sussex dan mantan konsultan di Sri Lanka untuk Asian Development Bank mengatakan meskipun tampaknya Sri Lanka sedang berjuang dari dampak masalah ekonomi global, secara tegas bukan itu penyebabnya.

"Ini adalah krisis ekonomi paling buatan manusia dan sukarela yang saya tahu," katanya kepada program BBC Today.

Moore mengatakan pemerintahan sebelumnya telah meminjam uang untuk proyek-proyek infrastruktur.

"Kemudian bersikeras dengan cara yang sangat macho untuk membayar utang yang menumpuk, daripada merestrukturisasinya dengan kreditur," ujarnya.

"Pemerintah saat itu berjalan dengan cara ini sampai sekitar enam bulan yang lalu dan pada dasarnya mereka telah memberikan hampir semua valuta asing yang bisa mereka kuasai," imbuh dia. "Ini adalah inkompetensi yang mengerikan."

Negara tersebut telah memulai pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai bailout dan perlu menegosiasikan kembali perjanjian utangnya dengan kreditur.

Namun kondisi berubah menjadi semakin kacau setelah Presiden Rajapaksa dan PM Wickremesinghe sepakat mengundurkan diri pada Rabu nanti di tengah tekanan rakyat yang marah.

Kedua pemimpin itu telah melarikan diri dari kediamannya setelah diserbu ribuan demonstran. Mereka dilaporkan mengungsi di markas militer demi keselamatan.

Editor : Abdulloh Hilmi

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network