Ahmad Maimun merasa bangga melihat para santri yang telah berkumpul dari berbagai pondok pesantren di Madina. Dia mengucapkan selamat datang dan berharap seluruh peserta nyaman selama Musabaqah berlangsung hingga selesai.
"Atas nama pimpinan pondok pesantren dan seluruh para guru mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan peserta. Dengan berlangsungnya acara ini, bisa mencetak para anak-anak shaleh dan shalehah yang mampu memahami nilai nilai islami termasuk kitab kuning," harapnya.
Maimun juga menyampaikan kepada seluruh peserta maupun para santri di Madina agar tidak hanya pandai membaca, namun harus bisa mengamalkan dan memahami apa sebenarnya kandungan yang ada pada kitab kuning.
Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution diwakili pelaksana harian Sekretaris Daerah, Sahnan Batubara juga merasa bangga melihat semangat para santri yang akan mengikuti berbagai cabang yang diperlombakan.
Sahnan menyampaikan titip salam Bupati Madina tidak bisa hadir dalam pembukaan MQK tahun ini karena sedang bertugas di luar kota.
"Pak Bupati titip salam untuk kita semua yang ada di sini. Beliau minta maaf karena tidak bisa hadir akibat jadwal yang padat. Bupati meminta dengan ketidakhadiran tersebut tidak mengurangi rasa semangat para peserta dan para tuan juri," katanya.
Melihat prestasi beberapa hari yang lalu pada kegiatan Porsadin di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Madina mendapat posisi terbaik ketiga tingkat Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu, Bupati berharap kegiatan MQK nantinya di Provinsi, Madina bisa meraih juara terbaik pertama dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Pembukaan MQK itu dihadiri Plh Sekretaris Daerah Madina Sahnan Batubara, Kakan Kemenag, Drs Permohonan Siregar, seluruh pimpinan pondok pesantren di Madina, dan unsur Muspika Kecamatan Lembah Sorik Marapi.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait