Aura Maghrib Plesetan Rasis Bentuk Tidak Menghargai Umat Muslim

Nurul Amanah
Istilah Aura Maghrib dikritisi Naura Ayu. Foto: Tangkapan layar

JAKARTA, iNewsMadina.id - Istilah Aura Maghrib belakangan ini menjadi populer di kalangan netizen Indonesia, sering digunakan sebagai plesetan untuk melempar candaan bagi para artis yang dianggap memiliki kulit gelap.

Awalnya, istilah ini mungkin hanya dianggap sebagai candaan ringan, namun seiring waktu, penggunaannya berkembang menjadi hujatan dan komentar rasis.

Para artis seperti Fuji, Mayang, dan Shenina Cinnamon menjadi contoh korban dari tren ini. Shenina, yang memiliki kulit sawo matang, dihujat karena dianggap tidak pantas memerankan Aurora dalam serial "Dia Angkasa" yang digambarkan memiliki kulit putih pucat.

Melihat tren negatif ini, beberapa selebritas angkat suara. Marion Jola, misalnya, membela Fuji dan mempertanyakan mengapa "Maghrib" menjadi istilah untuk mengomentari fisik seseorang, padahal waktu Maghrib merupakan waktu yang indah bagi umat Muslim.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network