TAPANULI SELATAN, iNewsMadina.id - Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) Batu Jomba yang berada di Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa (2/7/2024). Kemacetan ini diakibatkan kondisi jalan yang rusak parah.
Amatan wartawan di lokasi, ribuan kendaraan tersebut tampak mengantrei guna melintasi Jalan Lintas Nasional yang menghubungkan Kota Medan, Sumatera Utara dan Kota Padang, Sumatera Barat. Bahkan, para pengendera terjebak di lokasi jalan rusak hingga 10 jam lamanya.
Salah seorang pengendara, Taufik warga Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara mengatakan, dirinya terjebak di lokasi tersebut sejak pukul 05.00 WIB. Dimana kala itu dirinya hendak pergi ke Kota Padangsidimpuan untuk mengantarkan barang dagangan.
“Sudah dari jam 5 pagi tadi saya disini bang. Mau ke Sidimpuan saya mengantarkan telur sama ayam,” ungkapnya.
Bahkan, Taufik mengeluhkan buruknya kondisi jalan di lokasi tersebut. Pasalnya, kondisi jalan di lokasi tersebut tak kunjung di perbaiki padahal jalur ini merupakan jalur lintas.
“Parah kali jalannya bang. Kalau hujan licin kayak gini. Kalau katak gini, dagangan kita yang rusak. Ini aja banya ayam yang pada bermatian. Kita berharap pemerintah memperbaiki jalan ini bang supaya lancar semua usaha kita,” tegasnya.
Sementara itu, terlihat petugas gabungan dari Sat Lantas Polres Tapanuli Selatan, Kodim 0212 Tapanuli Selatan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Tapanuli Selatan terjun ke lokasi. Dimana tampak petugas mengatur arus lalu lintas guna meminimalisir kemacetan.
Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, AKP Dahniel Saragih megatakan, kemacetan ini disebabkan kondisi jalan yang licin. Pasalnya, sejak Senin (1/7/2024) malam lokasi tersebut diguyur hujan.
“Ini akibat jalan yang licin. Dari tadi malam ini macatnya. Karena tadi malam disini hujan. Akibat kondisi jalan yang rusak ini para pengendara khawatir melintasinya takut terjadi hal yang tak diinginkan,” ujarnya.
Bahkan, dirinya mengatakan, kecamatan di lokasi tersebut sepanjang 10 kilo meter. Dimana, 5 kilo meter ke arah Sipirok dan 5 kilometer ke arah Tarutung.
“Kita hanya bisa buat jalur sistem buka tutup. Soalnya kecamatan tersebut sudah 5 kilo meter ke arah Sipirok dan 5 kilometer ke arah Tarutung,” urainya.
Dahniel berharap, petugas dari Balai Besar Jalan Nasional terjun ke lokasi guna mengecek kondisi jalan. Pasalnya, buruknya akses jalan tersebut membuat para pengendara khawatir akan keselamatan mereka lantaran jalur tersebut rawan kecelakaan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait