Mengenai kerusakan alam akibat tambang, Edy akan tegas menanganinya. "Hentikan tambang dan biarkan alam tetap indah. Kalau sudah ada tambang ini sungai akan tercemar. Berapa tahun tambang di sini tidak ada yang kaya. Kecuali nanti diambil alih resmi oleh pemerintah kita tinggal bicara apa yang diberikan pada rakyat," lanjutnya.
Edy mengatakan akan memaparkan data mengenai tambang yang tidak terkendali dan berakibat merusak alam. "Ayolah, saya datang ke tempat pinggir sungai ini karena tak semua provinsi punya sungai jadi bersyukurlah ini berkah Allah. Saya mau Madina menjadi kabupaten yang makmur, kabupaten yang bisa mensejahterakan rakyatnya," kata Edy.
Edy berencana akan mengalihkan kebiasaan masyarakat bertambang ke perkebunan, peternakan, dan perikanan yang akan difasilitasi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.
Gubernur Sumut itu juga perihatin terhadap kondisi kesehatan masyarakat Madina terutama stunting.
"Saya ingin memperlihatkan film ada anak kita yang matanya satu, kepalanya terbelah dua, ada yang separuh kepalanya ada perutnya terbelah. Ini akibat kita salah mengelola. Saya memanggil orang dari luar untuk menggali ini," kata Edy.
Agenda Edy ke Bumi Gordang Sambilan juga untuk mengecek rumah sakit dan kesiapan merawat masyarakat dengan pelayanan terbaik.
Kunjungan Gubernur Sumut itu juga turut didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumut Ny. Nawal Lubis, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Kadis PU Sumut, dan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis.
Editor : Ahmad Chairuman
Artikel Terkait