Disebutkan dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam yang dimaksud menjaga hak Allah di sini adalah bertakwa dengan menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah serta beribadah dan berbuat baik kepada manusia. Yaitu, seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah).
Inilah yang disebutkan dalam firman Allah dalam Surat Qaaf ayat 32-33. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ اَوَّا بٍ حَفِيٍْ . @. مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِا لْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبِ
"(Kepada mereka dikatakan), "Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya)." "(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat," (QS. Qaf : 32-34).
Hal ini agar hingga tua dan jompo seseorang akan tetap berada dalam lindungan Allah Ta'ala. Dilindungi dari perbuatan maksiat dan dilindungi dari kemalasan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan ketika seseorang bertakwa saat mudanya maka Allah akan memberi kehidupan yang baik di masa tuanya dan sudah jompo. Yakni Allah akan menjaganya setidaknya dalam 5 hal :
1. Allah Ta'ala akan senantiasa menjaganya sampai tua agar hatinya dihidupkan untuk selalu menjalankan sholat dan tidak pernah meninggalkannya. Bahkan ini adalah bentuk perkara yang paling penting untuk dijaga.
2. Menjaga agar dia selalu bersuci. Karena bersuci adalah pembuka sholat.
3. Menjaga kepala dan perut. Bentuk menjaga kepala adalah menjaga pendengaran, penglihatan, dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan bentuk menjaga perut adalah menjaga apa yang ada di dalamnya, yaitu menjaga hati dari perkara haram, serta menjaga perut dari dimasuki makanan dan minuman yang haram.
4 Menjaga lisan dan kemaluan. Agar dia selalu menjaga dirinya tidak terjerumus dalam kemaksiatan dikala sudah usia lanjut.
5. Belajar ilmu agama. Meski sudah berumur tapi Allah jaga dirinya tetap menyenangi ilmu Allah. Sehingga bisa menjalankan ibadah dan muamalah dengan baik, serta berdakwah dengan ilmu untuk diajarkan kepada yang lain.
Editor : Ahmad Chairuman